Olahraga

Juventus Jalani Sanksi Finansial UEFA

Hukuman dari Badan Sepakbola Eropa

UEFA resmi menjatuhkan sanksi finansial kepada Juventus pada Selasa (15/7/2025) terkait pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP). Klub asal Turin itu terbukti melakukan pembukuan tidak transparan dalam laporan keuangan mereka untuk periode 2021–2023.

Sebagai konsekuensi, Juventus dikenai denda sebesar €25 juta dan pembatasan belanja pemain di bursa transfer dua musim ke depan.


Rincian Sanksi

Menurut pernyataan resmi UEFA, sanksi yang dijatuhkan mencakup:

  • Denda €25 juta, wajib dibayarkan dalam 90 hari.
  • Pembatasan registrasi pemain baru di kompetisi Eropa (maksimal 23 pemain, bukan 25).
  • Larangan belanja pemain besar-besaran jika tidak menunjukkan perbaikan dalam laporan keuangan tahun fiskal berikutnya.

Reaksi dari Juventus

Manajemen Juventus merespons dengan hati-hati. Presiden klub, Gianluca Ferrero, mengatakan:

“Kami menghormati keputusan UEFA, meski kami percaya ada kesalahpahaman dalam evaluasi laporan keuangan. Juventus akan berkomitmen memperbaiki kondisi finansial dan tetap kompetitif di level tertinggi.”

Pelatih Massimiliano Allegri menambahkan:

“Fokus saya tetap pada lapangan. Meski ada keterbatasan, kami akan berusaha maksimal dengan pemain yang ada.”


Dampak bagi Klub

Sanksi ini jelas memberi dampak serius terhadap strategi Juventus di bursa transfer. Mereka kemungkinan besar tidak bisa melakukan pembelian pemain bintang dengan harga tinggi, dan harus lebih kreatif dengan mengandalkan pemain muda serta pinjaman.

Meski begitu, skuad Juventus masih cukup kompetitif dengan adanya Federico Chiesa, Dusan Vlahović, dan Manuel Locatelli sebagai tulang punggung tim.


Reaksi Publik dan Media Italia

Media Italia menyoroti sanksi ini sebagai “tamparan keras” bagi Juventus, yang dalam beberapa tahun terakhir sudah kerap tersandung kasus finansial. Fans pun terpecah: sebagian kecewa dengan manajemen, sebagian lain menyerukan dukungan agar tim tetap fokus di lapangan.


Harapan ke Depan

Jika Juventus berhasil memperbaiki laporan keuangan dalam dua musim ke depan, UEFA bisa mencabut pembatasan transfer lebih cepat. Hal ini menjadi ujian besar bagi manajemen klub untuk kembali ke jalur sehat, baik di aspek finansial maupun prestasi.