Jakarta, 2025 — Langit Indonesia malam ini diprediksi akan dihiasi fenomena langka, yaitu Supermoon Biru. Fenomena astronomi ini terjadi ketika bulan purnama berada pada titik terdekat dengan Bumi (perigee) sehingga terlihat lebih besar dan terang, serta bertepatan dengan purnama kedua dalam satu bulan kalender.
Apa Itu Supermoon Biru?
- Supermoon: Bulan tampak sekitar 14% lebih besar dan 30% lebih terang dibanding purnama biasa karena berada di perigee.
- Blue Moon (Bulan Biru): Istilah ini tidak merujuk pada warna bulan yang benar-benar biru, melainkan purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan kalender.
Kombinasi keduanya sangat jarang terjadi, bahkan hanya muncul beberapa kali dalam satu dekade.
Waktu dan Lokasi Pengamatan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena ini bisa diamati mulai pukul 19.00 hingga 23.00 WIB di hampir seluruh wilayah Indonesia, asalkan langit cerah. Waktu terbaik untuk melihat Supermoon Biru adalah ketika bulan berada di atas horizon timur setelah matahari terbenam.
Antusiasme Masyarakat
Fenomena ini menjadi sorotan di media sosial. Banyak komunitas astronomi lokal yang mengadakan acara nonton bareng (observasi publik) dengan teleskop. Fotografer juga bersiap mengabadikan momen langka ini dari berbagai sudut kota.
Dampak Alamiah
BMKG juga mengingatkan bahwa Supermoon dapat memicu pasang air laut yang lebih tinggi dari biasanya. Oleh karena itu, masyarakat pesisir diminta tetap waspada terhadap potensi banjir rob di beberapa wilayah pantai utara Jawa dan Sumatra.
Kesimpulan
Fenomena Supermoon Biru malam ini menjadi kesempatan langka untuk menyaksikan keindahan alam semesta. Selain mempercantik langit malam, momen ini juga mengingatkan kita akan keajaiban kosmos yang jarang terjadi.